Penyakit kuning mungkin sering Anda jumpai pada bayi, namun apakah itu berbahaya? Seringkali orang tua merasa panik saat anaknya mengalami Jaundice ini. Apa pengertian, penyebab, dan ciri-ciri penyakit kuning? Simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Jaundice
Penyakit kuning bisa ditandai dari kondisi kulit. Dimana bagian putih pada mata menjadi berwarna kekuning-kuningan. Biasanya penyakit kuning terjadi pada kebanyakan bayi yang baru lahir. Namun, orang dewasa juga bisa saja mengalaminya.
Jaundice (nama lain dari penyakit ini) sebenarnya bukan merupakan suatu penyakit. Melainkan kondisi dari beberapa disease yang mendasari kedatangannya sendiri. Jaundice disebabkan oleh peningkatan kadar pigmen kuning. Ini disebut juga sebagai bilirubin. Pigmen kuning ini diproduksi oleh hati dari pemecahan sel darah merah tua.
Penyakit kuning seringkali terjadi pada bayi. Terdapat istilah khusus untuk gangguan yang menyerang bayi baru lahir tersebut, yakni neonatal jaundice. Secara etimologis, ini adalah sebuah kondisi yang seringkali dialami oleh bayi yang sehat dan akan hilang dengan sendirinya tanpa mengalami efek serius.
Gejala Penyakit Jaundice pada Bayi dan Orang Dewasa
Banyak bayi yang mengalami penyakit ini karena ketidaksamaan rhesus dengan ibu. Hal ini mempengaruhi kesehatan bayi dan menyebabkan fenomena tersebut. Jaundice memiliki beberapa gejala, di antaranya:
- Urine gelap
- Feses yang pucat
- Kulit gatal-gatal
- Mual serta muntah
- Perdarahan rektum
- Diare
- Demam menggigil
- Merasa lemah dan lemas
- Berat badan turun
- Hilang nafsu makan
- Nyeri di perut
- Sakit kepala
- Pembengkakan kaki
- Pembengkakan distensi abdomen (perut) karena akumulasi cairan
Pada umumnya, jika bayi mengalami hal ini, maka saat dilahirkan akan langsung menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Karena, dokter akan langsung memahami apa yang harus dilakukan pada bayi dengan gangguan tersebut. Kemudian, dilakukan pula proses pencarian penyebabnya untuk tindak lanjut berupa tindakan medis.
Penyebab Gangguan Kesehatan Ini
Tidak hanya menyerang bayi, tetapi gangguan kesehatan ini juga menyerang orang dewasa. Penyakit Jaundice pada orang dewasa terjadi karena berbagai hal, contohnya:
- Penyakit darah talasemia
- Sickle cell anemia
- Anemia hemolitik
- ABO incompatibility reaction
- Sindrom genetik misalnya defisiensi G6PD (Glucose-6-phosphate dehydrogenase)
- Penyakit hati (hepatitis atau sirosis)
- Penyumbatan pada saluran empedu
- Batu kandung empedu
- Infeksi pankreatitis akut, yellow fever, weil’s disease
- Reaksi terhadap obat-obatan bahkan overdosis
- Penyalahgunaan alkohol
- Kanker pankreas dan hati
Langkah-langkah Mengurangi Penyakit Jaundice
Untuk mengurangi resiko penyakit ini, Anda dapat melakukan:
- Mengkonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter
- Menghindari hubungan seksual tanpa pengaman
- Lakukan pencegahan universal ketika bekerja dengan produk darah atau jarum suntik
- Dapatkan vaksinasi hepatitis A dan hepatitis
- Hindari produk makanan atau air yang tidak bersih
- Kurangi konsumsi alkohol, untuk mencegah hepatitis, sirosis, dan pankreatitis.
Jika mengalami gejala-gejala penyakit kuning, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Namun, apabila Anda masih bingung karena pandemi dan tidak bisa sembarangan menemui dokter, tenang saja.
SehatQ.com, sebuah situs penyedia obat-obatan dan kanal kesehatan, kini hadir dengan fitur baru. Fitur baru yang dimaksud sendiri ialah aplikasi chat dokter yang sudah didukung keakuratannya. Jadi, Anda bisa berkonsultasi mengenai penyakit pada ahlinya lewat ponsel saja.
Hanya perlu unduh Aplikasi SehatQ. Selanjutnya Anda sudah bisa membuka ragam direktori yang sangat lengkap. Mudah bukan? Segera hubungi dokter yang bersangkutan di SehatQ.com untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Selamat mencoba.